Bangga, Dosen dan Mahasiswa UNH Lolos Program Kampus Mengajar

Unhanews. Sebanyak 4 mahasiswa dan 1 dosen Universitas Nurul Huda berhasil lolos seleksi Program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) angkatan ketiga tahun 2022.

Ke 4 mahasiswa tersebut terdiri dari 2 mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika (Lailatus Sa’diyah dan Ainun Ummi Sholikhah) dan 2 mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (Surami dan May Saroh). Sedangkan 1 dosen (Marlina, M.Pd.I) lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam Program Kampus Mengajar.

Marlina, M.Pd.I Terpilih Sebagai DPL

Dihubungi melalui seluler, Rektor Universitas Nurul Huda H. Imam Rodin, S.Ag., M.Pd. sangat mengapresiasi atas lolosnya mahasiswa dan dosen dalam Program Kampus Mengajar. Harapanya ke depan lebih meningkat lagi jumlah mahasiswa yang diterima.

“Program ini sangat bermanfaat dan mendukung Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Dan satu lagi, capaian ini merupakan hadiah perdana untuk UNH ” ujar rektor dengan bangganya.

Salah satu mahasiswa yang lolos Program Kampus Mengajar Surami mengatakan, proses pendaftaran sangat mudah. Mahasiswa cukup mengisi biodata, melengkapi syarat-syarat kemudian menunggu proses seleksi administrasi.

Daftar Mahasiswa yang Lolos Program Kampus Mengajar

Bersumber dari laman Kampus Mengajar, program ini merupakan program yang memberikan kesempatan untuk mahasiswa selama 1 semester untuk membantu pendidikan jenjang SD dan SMP saat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi.  Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa yang ini menyalurkan ilmu dan keterampilan kepada siswa serta memotivasi dan memperluas wawasan mereka.  Mahasiswa nantinya akan membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran baik tatap muka maupun jarak jauh. Fokus pembelajaran yang akan disampaikan adalah pembelajaran literasi dan numerasi.

Program Kampus Mengajar memiliki empat tujuan penting, yaitu: a.) melanjutkan pembelajaran di masa pandemi terutama untuk peserta didik dalam jenjang sekolah dasar dan menengah di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal); b.) menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi; c.) menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Selain itu; dan d.) memberikan kesempatakn untuk berkontribusi mendukung kepala sekolah melakukan efisiensi administrasi dan manajerial sekolah. (Rm)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *