STKIP Garap Daerah Perbatasan OKUT-OKUS Melalui PKM

Stkipnews. Sudah menjadi kewajiban sebuah kampus menjalankan tridharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Program pengajaran, penelitian dan PKm (pengabdian kepada masyarakat) hendaknya disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang sudah meningkat pesat. Adapun peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta menambah wawasan pengetahuan kepada masyarakat.

Baru-baru ini STKIP Nurul Huda Sukaraja OKU Timur melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) memberikan hibah penelitian dan pengabdian kepada para dosen. Sasaran penelitian dan pengabdian adalah sekolah dan juga masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Seperti yang telah dilaksanakan oleh beberapa dosen di daerah Simpang Martapura – Perbatasan OKU Timur – OKU Selatan, Sabtu (27/03).

Setelah sukses pengabdian tahun lalu dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam usaha mengelola bonggol jagung supaya bernilai ekonomis, tahun ini tim yang di koordinatori oleh Siti Anisatur Rofiqah, M.Pd (Dosen Prodi Pendidikan Fisika), anggota: Effendi. M.Pd (Dosen Prodi Pendidikan Fisika), Dwi Andriani, M.Pd (Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), serta dibantu oleh beberapa mahasiswa, mengadakan pengabdian kembali dengan mengambil objek pengabdian di SMK PIRI Simpang Martapura.

Tim Dosen bersama Wakil Kepala Sekolah dan Anggota Polres OKU Selatan

Melalui wawancara online, Siti Anisatur Rofiqah mengatakan “Iya tahun ini kita kembali mengadakan pengabdian kepada msyarakat di daerah perbatasan Simpang Martapura, namun tema dan sasaranya berbeda. Kalau tahun lalu temanya berkaitan tentang wirausaha bagaimana memanfaatkan bonggol jagung dengan sasaran masyarakat desa sekitar. Sedangkan tahun ini yang menjadi sasaranya adalah sekolah yaitu di SMK PIRI dengan mengambil tema Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Mind Map dan Media Teropong, jadi lebih kearah teknologi terutama teropong, kampus kita mempunyai teleskop sejak 2015 dan perdana digunakan untuk pengamatan gerhana matahari total pada tanggal 9 Maret 2016”, terangnya.

Mengapa harus di SMK PIRI? Dosen Prodi Pendidikan Fisika yang biasanya dipanggil dengan Bu Anis menjelaskan kembali bahwa di daerah perbatasan terutama sekolah perbatasan masih minim informasi tentang adanya teknologi baru di bidang astronomi. Oleh karena itu, tim dosen sengaja membawa langsung dari kampus teropong/teleskop supaya siswa tahu secara real. Adapun dosen berusaha memberikan informasi, pengenalan serta ilmu tentang mind map, software astronomi dan juga penjelasan tentang teleskop. “Harapan kami semoga tahun berikutnya kita bisa mengadakan pengabdian kembali di daerah perbatasan sini, sebagai bentuk dedikasi kami dalam pendidikan dan sebagai bentuk implementasi STKIP Nurul Huda dalam menjalankan tridharma”, pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa terlihat antusias mengikuti dan menyimak penjelasan dari tim dosen. Menurut mereka ini adalah wawasan dan ilmu baru bagi para siswa terutama tentang astronomi, lebih-lebih teropong/teleskopnya di datangkan langsung dari kampus. (Romy)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *