Prof. Imam: OKU Timur Akan Meng-Indonesia/Mendunia Melalui UNH

Unhanews. Masih hangat dalam benak ingatan sivitas akademika Universitas Nurul Huda (UNH) apa yang disampaikan oleh Prof. Imam Suprayogo berisi motivasi, wejangan dan harapan terhadap universitas pertama di OKU Timur ini dalam acara tasyakuran dan peresmian UNH, Rabu (15/12).

Guru Besar UIN Malang ini menyampaikan dalam orasinya, sesungguhnya keinginan perubahan menjadi universitas sudah direncanakan dan disampaikan kepada Prof. Imam sejak 2 tahun yang lalu saat beliau memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda. Pada saat itu, Prof. Imam berjanji kepada KH. Affandi akan kembali lagi ke OKU Timur 2-3 tahun lagi tetapi Prof. Imam mensyaratkan kedatanganya nanti ke Bumi Sebiduk Sehaluan ini supaya STKIP sudah harus berubah menjadi universitas. Dan alhamdulillah, 2 tahun berlalu saat Prof. Imam kembali ke OKU Timur, STKIP sudah berubah menjadi universitas.

Transformasi STKIP menjadi Universitas Nurul Huda tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh kampus yang terletak di Desa Sukaraja ini. Selanjutnya, menjaga mutu menjadi bagian terpenting yang harus dilaksanakan oleh kampus supaya lulusan mempunyai daya saing dan berkualitas. Dan dari semua itu, menurut profesor yang beberapa kali mendapatkan rekor MURI ini yang tidak kalah penting adalah do’a dari para masyayikh terutama doa dari Romo KH. Affandi.

Prof. Imam Saat Memberikan Orasi Ilmiahnya dalam Peresmian Kampus Unha

Harapanya ke depan, konsep pendidikan tinggi yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Nurul Huda ini bisa menjadi contoh, tidak hanya dalam skala lokal tetapi juga nasional bahkan internasional.

“Pak Wakil Bupati.. OKU Timur nanti akan meng-Indonesia.. bahkan akan mendunia dengan adanya Universitas Nurul Huda” ujar Prof. Imam dalam orasinya dengan penuh semangat.  

Profesor emeritus tersebut juga menyinggung tentang konsep manusia ideal menurut Al-Qur’an yang bisa dilahirkan dari kampus Nurul Huda. Siapa manusia ideal tersebut? Yaitu manusia yang disebut dengan ulul albab yakni manusia yang dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring selalu mengingat Allah, dan selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Ini termaktub dalam QS. Ali Imran ayat 190-191.

“Jadi sesungguhnya menjadi universitas ini sangat Qurani dan sangat Islami. Pertama diajak untuk berdzikir, kedua diajak untuk berfikir, dan ketiga diajak untuk beramal shaleh dengan mengelola bumi dan mengelola teknologi. Agar pengelolaanya benar dan tidak kebablasan maka yang harus menyelenggarakan adalah pesantren” papar profesor yang pernah menjabat rektor selama 16 tahun tersebut.

Profesor yang mempunyai sapaan akrab “Prof. Imam” juga siap membantu untuk tahap awal perkuliahan terutama prodi-prodi baru dengan mendatangkan dosen dari universitas ternama, seperti Universitas Brawijaya, UGM, Undip dan sebagainya dengan sistem perkuliahan online/daring. (Rm)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *