Motivasi Prof Tulus: Penulis Yang Baik Adalah Pembaca Yang Baik

Stkipnews. Aula Kampus A begitu riuh penuh semangat oleh para dosen yang mengikuti Workshop Pendampingan Penulisan Artikel pada Jurnal Internasional, Senin (26/7). Sebanyak kurang lebih 50 peserta baik dari internal kampus maupun beberapa dari utusan luar kampus mengikuti workshop yang menghadirkan langsung narasumber Prof. Dr. Tulus Suryanto, SE, MM, Akt, CA, CMA, CERA, ASEAN CPA, yakni Guru Besar UIN Raden Intan Lampung yang sudah malang melintang dalam publikasi internasional.

Prof Tulus Saat Memberikan Materi

Kegiatan workshop kali ini banyak membahas tentang strategi dan teknik penulisan artikel pada jurnal internasional. Ada beberapa poin yang menjadi bahan diskusi, yakni terkait tentang pengembangan karier dosen, membangun reputasi sebagai peneliti/penulis, teknik meneliti dengan baik, tips menulis manuskrip, submission process, teknik mencari jurnal yang baik, dan teknik menulis yang baik.  

Menurut Prof Tulus, menjadi seorang dosen harus mampu menjalankan tridharma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kalau jadi dosen tetapi maunya hanya ngajar silahkan jadi guru saja jangan jadi dosen, kalau maunya hanya penelitian saja tidak mau ngajar ya jadi peneliti saja, di LIPI sana tempatnya para peneliti. Jadi dosen itu ya wajib ngajar, wajib meneliti. Keduanya saling beriringan, saling mendukung satu sama lain” tegasnya.

Jadi, penelitian dan pengajaran serta pengabdian itu menjadi sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh orang yang berprofesi sebagai dosen.

Ada beberapa mitos yang membuat orang malas dalam menulis, yaitu mitos pertama menulis membutuhkan gambaran atau pemandangan nyata untuk menginspirasi, mitos kedua membutuhkan bahan-bahan/materi tulisan yang komplit sebelum menulis, mengumpulkan makalah, paper dsb, dan mitos ketiga menulis jika lagi mood saja. Ketiga hal tersebut yang membuat seseorang tidak beranjak untuk segera menulis.

Prof Tulus bersama Peserta Workshop

Profesor yang sekaligus mempunyai profesi sebagai akuntan tersebut mengatakan “penulis yang baik adalah pembaca yang baik”. Bagaimana mungkin orang yang malas membaca, malas belajar dan malas mencari tahu bisa membuat tulisan yang baik, dan enak untuk dinikmati. Tentunya sangat sulit sekali bukan?

Oleh karena itu, seorang dosen yang menginginkan tulisan artikelnya bagus dan diterima di jurnal internasional salah satu syaratnya adalah harus banyak membaca terutama membaca jurnal-jurnal yang menjadi tujuan submit artikelnya. Guru besar kelahiran Lampung tersebut juga memberikan trik untuk memilih jurnal yang baik, dan jurnal terindeks scopus.

Adapun tindak lanjut dari workshop adalah dibentuk group whatsapp (WAG) untuk para peserta supaya memudahkan dalam pendampingan penulisan artikel. (Romy)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *