Menggali Budaya Komering, Mahasiswa UNHA Ziarahi Makam Puyang Peran Pati dan Peniakan

Unhanews – Sebagai satu-satunya kampus di wilayah OKU Raya yang memiliki lembaga kajian Komering, Universitas Nurul Huda melalui Pusat Kajian Komeringnya mengadakan napak tilas budaya Komering dengan berziarah ke Makam Puyang Peran Pati dan Paniakan yang berada di Desa Muncak Kabau Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja, Sabtu (12/3). Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama-sama dengan GP Anshor, Muslimat, Fatayat, tokoh agama, dan masyarakat BP Bangsa Raja.

Kepala Pusat Kajian Komering UNHA, Jelita, M.Pd menyampaikan bahwa salah satu program Pusat Kajian Komering UNHA dalam melestarikan budaya Komering yakni mengenalkan Kepuyangan yang berada di pesisir Komering. Ziarah dilakukan dalam rangka napak tilas budaya Komering dan secara spiritualitas ziarah akan mengingatkan kepada kematian bahwa semua akan kembali kepada Allah.

“Kedepannya kita akan berupaya mengumpulkan semua budaya yang berada di Pesisir Komering. Mulai dari adat, bahasa dan makanan yang ada di daerah ini” ungkap Jelita. Dia juga mengungkapkan, data dan informasi terkait Kepuyangan saat ini banyak didapatkan dari keterangan Susanti salah satu penggiat Budaya Komering.

Akses transportasi menuju makam

Di lokasi Makam, para rombongan disambut oleh juru kunci makam Andriansyah gelar Jaya Pasai. Para rombongan terutama mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk bertanya dan menggali informasi terkait tentang Kepuyangan.

Jelita dan mahasiswa saat menggali informasi

Puyang Paran Pati adalah Kepuyang tertua yang berada di Tiuh Muncak Kabau, di sana ditemukan namanya Cakatan Naga dan Batu Ampar” ungkap Juru Kunci.

Puyang ke dua adalah Puyang Paniakan. Terletak di seberang Desa Muncak Kabau saat ini. Untuk menuju lokasi membutuhkan 30 menit perjalanan menuju hulu dengan menggunakan perahu yang disediakan masyrakat dengan paket sewa.

Puyang Paniakan di kenal dengan Syekh Abdul Jabab, salah satu Puyang yang menjadi tokoh desa Muncak Kabau. Pada masa ini dikenal dengan Kiyai Pati atau Nak Dalom, setelah itu dilanjutkan adanya Pesirah, yang di pimpin oleh Pesirah Macan, Marga Buay Pemuka Bangsa Raja” tambah Juru Kunci Andriansyah kepada rombongan ziarah.

Rombongan saat melaksanakan ziarah

Harapanya kedepan tempat-tempat sejarah ini bisa dilestarikan untuk mengingatkan para generasi muda OKU Timur tentang perjuangan para pendahulu. Semoga pihak yang punya wewenang akan memberikan kontribusi dalam melestarikan sejarah dan budaya Komering baik dari segi fasilitas dan sarana dan prasarananya sehingga peninggalan kebudayaan yang ada di desa Muncak Kabau bisa berkembang dan terjaga.

Kepala Pusat Kajian Komering bersama mahasiswa

Sementara itu, Ketua GP Anshor OKU Timur Mujiono yang ikut dalam rombongan mengungkapkan, kegiatan tidak hanya sebatas ziarah saja akan tetapi ke depan akan berlanjut dengan kegiatan bidang kebersihanya dan kenyamanan tempat. “InsyaAllah nanti akan dilaksanakan kebersihan bersama menjelang bulan Ramadhan” ujar Ketua GP Anshor. (Jelita)

Dikutip dari beberapa sumber:
https://lpm.unha.ac.id/menggali-budaya-komering-di-pesisir-muncak-kabau-puyang-peran-pati-2/

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *