Kampus Mengajar: Lingkungan Baru Semangat Baru (Part 1)

Genap satu bulan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022, sejak dilepas bulan Februari lalu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD dan SMP yang terdampak pandemi terutama melalui peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi.

Ada 500 perguruan tinggi dan 16.757 mahasiswa terpilih untuk mengikuti program Kampus Mengajar. Salah satu kampus terpilih tersebut adalah Universitas Nurul Huda. Tiga mahasiswanya telah berhasil lolos mengikuti program Kemendikbudristek ini.

Surami di depan SDN 78 OKU

Surami, mahasiswi Program Studi PAI yang lolos dan berkesempatan megikuti Program Kampus Mengajar dan saat ini sudah menjalankan aktifitas barunya di lokasi yang sudah ditentukan oleh pihak kementerian. Mahasiswi yang saat ini duduk di semester 6 ini mendapatkan lokasi mengajar di SDN 78 OKU Desa Segara Kembang Kec. Lengkiti Kab. OKU. Jauhnya lokasi dengan tempat tinggal mengharuskan Surami ngekost di rumah warga sekitar sekolah.

Dihubungi melalui selular, Surami mengisahkan saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah tersebut respon dan tanggapan sekolah sangat baik. Rombongan disambut dengan sangat ramah oleh seluruh warga sekolah walaupun dengan keterbatasan dalam memahami bahasa. “Alhamdulillah saya dan teman-teman Program Kampus Mengajar dari kampus lain diterima di SDN 78 OKU ini dengan baik” paparnya.

Kegiatan pendampingan siswa

Surami menceritakan kegiatan di minggu pertama, dia melakukan observasi lingkungan sekolah, tenaga pendidik, siswa-siswi serta proses pembelajarannya. Pada minggu kedua dia diminta untuk membantu mendampingi siswa-siswi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajarannya sendiri menggunakan lagu anak-anak dalam penyampaian materinya, juga diselingi dengan ice breaking di setiap pembelajaran agar siswa merasa senang antusias.

“Alhamdulillah sudah dibekali strategi dalam mengajar anak-anak oleh bapak/ibu dosen Universitas Nurul Huda khususnya Dosen Prodi PAI, jadi saya tidak terlalu minder pak, bismillah saja” ungkapnya dengan penuh percaya diri.

Tidak hanya mendampingi siswa dalam pembelajaran, tetapi dia juga membantu dalam kelas tambahan berupa mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sendiri lebih difokuskan dalam pembiasaan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia. “Di sini bahasa daerah sangat kental sekali pak, jadi kami fokus pada pembiasaan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia di sekolah” terang mahasiswi asal Desa Banban Rejo OKU Timur ini.

Saat dimintai kesan dan pesanya, putri pasangan Bapak Tukiman dan Ibu Tukinem (alm) menyampaikan bahwa pelajaran yang paling berharga adalah pengalaman. Saat terjun langsung ketemu dengan orang-orang baru dan tentunya karakter baru itu rasanya sangat luar biasa.

Kegiatan pembelajaran di kelas

“Jadi untuk teman-teman yang tahun ini belum bisa ikut atau belum lolos Program Kampus Mengajar, tahun depan harus dan wajib ikut ya. Karena kesempatan ini hanya datang sekali dan tidak akan pernah terulang lagi” tuturnya dengan penuh semangat.

Di akhir wawancara Surami menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pihak kampus yang sudah mensuport dirinya dalam Program Kampus Mengajar, khususnya bagi dosen yang ikut membantu dan membimbing sehingga bisa berhasil dan lolos mengikuti program pemerintah ini. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak untuk pihak kampus yang sudah mendukung penuh kami dalam Program Kampus Mengajar ini” ujarnya. (Rm)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *